Rabu, 06 November 2013

Makalah Reproduksi Lumba-Lumba



KATA PENGANTAR

            Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya  sehingga saya berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya untuk nilai formatif  tugas  yang berjudul ‘Reproduksi Lumba-lumba’

            Makalah ini berisikan tentang proses yang terjadi selama proses reproduksi lumba-lumba , cara kawin lumba-lumba serta kelahiran lumba-lumba

            Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang reproduksi pada lumba –lumba  . Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna karena kesempurnaan hanya milik Allah swt

             Akhir kata saya mengharapkan semoga penulisan yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua para pembaca, khususnya penulis saya sendiri . Tidak lupa, saya mengharapkan kritik dan saran saya bisa membuat karya tulis yang lebih baik dari sebelumnya.
 
Jakarta 8 April , 2013

                               
                                Fakhrur rahman







DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................... 1
DAFTAR ISI.................................................................................................................... 2
BAB 1: PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang.............................................................................................. 3
1.2    Identifikasi masalah...................................................................................... 3
1.3    Tujuan............................................................................................................ 3
BAB II: TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………………... 4
BAB III : PEMBAHASAN............................................................................................. 5
          3.1 Sistem Reproduksi Lumba-lumba.................................................................. 5
          3.2 Sistem perkawinan lumba-lumba................................................................... 6
          3.3 Siklus hidup lumba-lumba............................................................................... 7
BAB IV : KESIMPULAN ..............................................................................................  10
BAB V  : DAFTAR PUSTAKA……………………………………………................. 11









BAB l
PENDAHULUAN
1.1  Latar belakang

Sebagai makhluk hidup yang ada di darat maupun di laut pasti mempunyai system reproduksi demi melestarikan keturunan mereka salah satunya adalah mamalia yang hidup di laut yang Kingdom: animalia, filum:Chordata, kelas:mamalia, ordo:Certacea, subordo:certaceti, family: Delphinidae, Genus: Tursiops, Spesies: truncates, yaitu Lumba-lumba.
Lumba-lumba adalah mamalia laut yang sangat cerdas, selain itu sistem alamiah yang melengkapi tubuhnya sangat kompleks. Sehingga banyak teknologi yang terinspirasi dari lumba-lumba. Salah satu contoh adalah kulit lumba-lumba yang mampu memperkecil gesekan dengan air, sehingga lumba-lumba dapat berenang dengan sedikit hambatan air. Hal ini yang digunakan para perenang untuk merancang baju renang yang mirip kulit lumba-lumba.

1.2  Identifikasi masalah
Bagaimana kah sistem reproduksi lumba-lumba
Bagaimana perkawinan lumba-lumba

1.3  Tujuan
Mengetahui sistem reproduksi lumba-lumba
Mengetahui cara perkawinan lumba-lumba







BAB ll
TINJAUAN PUSTAKA
Cetacean merupakan istilah golongan mamalia laut yang masuk kedalam ordo Cetacea.Ordo Cetacea mempunyai dua sub-ordo yaitu Mysticeti dan Odontoceti, sub-ordo Mysticeti termasuk didalamnya adalah  paus  baleen, dan subordo Odontoceti termasuk didalamnya paus bergigi dan lumba-lumba (FAO & UNEP 1994). Kata cetacean berasal dari bahasa Latin cetus artinya hewan laut besar dan bahasa Yunani ketos artinya monster laut. Cetacean termasuk hewan berdarah panas, memiliki temperatur tubuh sama dengan manusia, bernapas dengan paru-paru, kaki depan dimodifikasi menjadi flipper atau sirip ventral, kaki belakang absen, mata dan telinga kecil, tulang kepala terbentuk dengan lubang hidung/ nostril dibagian dorsal kepala dengan satu blowhole (FAO & UNEP 1994), dan ekor yang disebut fluke (Webber & Thurman 1991).
Berbeda dengan ikan pada umumnya, cetacean mendorong tubuhnya dengan menggerakkan ekornya secara perlahan, dengan gerakan naik dan turun (Leach 2009).
Menurut FAO & UNEP (1994) semua cetacean memiliki bentuk tubuh yang hampir sama menyerupai torpedo (streamline), sirip ventral (flipper) seperti dayung pipih, tengkorak yang memanjang, lubang di dorsal nasal (blowhole), lapisan blubber, organ reproduksi internal, derivat tulang dalam bentuk ekor (fluke) dan sirip dorsal, dan rambut.
Walaupun anatomi eksterior cetacean menyerupai ikan tetapi anatom internal seperti pada  mamalia di daratan. Sirip ventral /flipper merupakan bagian tulang lengan dan tangan yang tereduksi.Tulang pelvis rudimenter dan kaki belakang absen.

Dolphin_anatomy.png










BAB III
PEMBAHASAN
Lumba –lumba adalah makluk mamalia yang hidup di air ,ditandai dengan adanya sepasang kelenjar susu terletak di bagian perut. Lumba-lumba betina dapat mempertahankan kemampuan menyusi mereka bahkan setelah kehilangan kemampuan untuk membuat bayi.
3.1 sistem  reproduksi Lumba-lumba
Urogenital adalah suatu sistem organ dalam tubuh yang berkaitan dengan sistem urin/kencing dan sistem genital/reproduksi. Pada umumnya organ urogenital mamalia jantan dapat dilihat secara langsung. Tapi beberapa jenis seperti kelompok cetacea  ( lumba-lumba) memiliki struktur yang berbeda.
Organ urogenital jantan mamalia akan berakhir di suatu organ kopulasi yang disebut penis. Sedangkan pada lumba-lumba jantan  organ urogenital jantannya terdapat didalam tubuh, berbeda dengan pada manusia dan mamalia pada umumnya yang tergantung diluar tubuh. Penis pada kelompok cetacea terdapat didalam celah urogenital yang hanya keluar jika musim kawin tiba. Penis cetacea mampu masuk kedalam tubuhnya karena penisnya dapat digulung dengan rapi.
penis lumba lumba
Alat reproduksi lumba-lumba jantan

Bukan hanya jantan, organ urogenital betinanya juga terdapat didalam tubuh, sehingga pada kelompok cetacea ini agak sulit membedakan jantan betina secara langsung. Sama dengan jantan, organ muara urogenital betina terdapat didalam celah urogenital yang hanya saja pada betina celah ini memanjang hingga anusnya.

images female dolphin.jpg







Dolphinn 2.jpg





Perbedaan lumba-lumba jantan dan betina

           
Sifat seksual pada lumba lumba tandai dengan adanya organ yang secara langsung berhubungan dengan proses reproduksi, yaitu
a.        Testis dengan pembuluhnya pada jantan
b.       Ovarium dan pembuluhnya pada betina
Ukuran Testis pada lumba-lumba jantan dewasa sekitar  31,9 cm dan 11,6 cm lebar dan 3,3% dari total massa tubuh. Ukuran relatif testis menunjukkan sistem perkawinan multimale dengan persaingan sperma. Pria mencapai kematangan seksual pada 7 tahun dan panjang tubuh 170-175 cm diperkirakan.
Reproduksi betina pada lumba lumba memiliki kanton ovarium yang mendalam, dalam ovarium mysticetes lebih terkena rongga tubuh  Janin biasanya berkembang di salah satu tanduk Ovarium . Wanita berovulasi di kedua ovarium, meskipun ovarium kiri jatuh tempo lebih awal dari kanan.. Wanita dewasa di usia 5-8 tahun dan panjang tubuh 164-169 cm. Siklus reproduksi diperkirakan 2 tahun, tanpa musiman ditandai ovulasi atau waktu kelahiran. Kehamilan sekitar 12 bulan, laju pertumbuhan janin 9 cm / bulan, dan panjang saat lahir diperkirakan 92,2 cm. Lumba-lumba Betina yang lebih tua dari 25 tahun ovariumnya sudah tidak berfungsi lagi.

3.2 Sistem perkawin lumba-lumba
Reproduksi lumba-lumba dimulai dengan keseluruhan ritual bagaimana pasangan lumba-lumba pertama kali bertemu. Lumba-lumba paling sering melakukan perkawinan selama musim semi dimana antara jantan-betina menghabiskan sebagian besar waktu itu untuk bercumbu. Ketika terjadi kopulasi, lumba-lumba jantan menyentuh bagian belakang  lumba- lumba betina dengan organ seksnya selama beberapa menit, lalu menungganginya dari belakang. Setelah itu, lumba-lumba kawin kira-kira seperti mamalia lain melakukan perkawinan. Lumba-lumba termasuk salah satu diantara hewan lainnya yang paling tinggi tingkat seksualitasnya dan tidak monogami. Ketika terangsang, lumba-lumba jantan kawin beberapa kali dalam satu jam dengan betina yang sama, tapi tidak selalu. Walaupun begitu, setelah perkawinan, lumba-lumba sibuk berenang dan lumba-lumba betina biasanya bergantung pada [pod = kelopak; polong] mereka untuk melindungi bayinya. Lumba-lumba betina biasanya membantu mengurus bayi dari lumba-lumba lainnya dan bertindak seperti bidan.

Perkawinan lumba-lumba
Sistem Perkawinan Jantan dan betina sesame pasangannya dari perut ke perut, dan kedua jenis kelamin mungkin memiliki banyak pasangan selama hidupnya. Data genetik dan perilaku yang dikumpulkan dari studi selama bertahun-tahun menunjukkan bahwa lumba-lumba memiliki sistem  perkawinan  poligini di mana laki-laki bersaing dengan satu sama lain untuk akses ke betina, dan sejumlah relatif kecil dari laki-laki mendominasi mungkin Sire sebagian besar muda.


            3.3 Siklus hidup  lumba-lumba
Bayi
            Bayi lumba-lumba (juga disebut calf) lahir setelah masa hamil 11-12 bulan.
bayi-lumba-lumba.jpg
Remaja
            Setelah berumur 3-6 tahun, lumba-lumba remaja akan memutuskan jalan hidup mereka sendiri untuk tetap dalam kawanan induknya atau meninggalkan induk dan kawanannya.
Dewasa
            Saat usia 5-13 tahun, lumba-lumba betina dewasa akan kembali ke kelompok di mana mereka dilahirkan. Kawanan lumba-lumba juga dikenal dengan nama pod, untuk kawanan dengan jumlah ratusan lumba-lumba di dalamnya sering disebut dengan superpod. Lumba-lumba mencapai kematangan seksual pada usia sekitar 7-12 tahun untuk betina dan 10-15 tahun untuk jantan.
Lumba-lumba jantan dewasa senang bergaul dan bergerak di antara betina. Mereka bebas dari tanggung jawab dan hanya berkelana, satu-satunya peran yang mereka mainkan adalah kawin. Sedangkan betina dewasa berperan utama dalam semua keputusan, terutama dalam melindungi dan memberi makan anak-anak mereka.
MasaKawin
            Sekitar usia 12 tahun, lumba-lumba jantan akan mencari pasangan untuk berkembang biak. Mereka terkadang terlibat dalam tindakan agresi sebagai bentuk persaingan memperebutkan betina. Musim kawin biasanya terjadi selama musim semi. Lumba-lumba akan menjajaki masa perkenalan dengan pasangan selama berhari-hari. Pada masa ini, pasangan akan terlihat selalu berenang bersama dan saling membelai dengan sirip mereka. Proses kawin berlangsung sangat cepat, biasanya dalam hitungan detik.
ProsesKelahiran
            Tidak seperti mamalia darat, proses kelahiran lumba-lumba dimulai dengan ekor keluar terlebih dahulu. Hal ini dikarenakan jika kepala yang keluar pertama, tidak akan cukup waktu untuk sang bayi mencapai permukaan untuk bernapas. Proses kelahiran lumba-lumba memakan waktu sekitar 3 jam, dan selama proses ini akan ada darah, yang akan memancing pemangsa seperti hiu untuk mendekat. Untuk melindungi induk lumba-lumba saat melahirkan, lumba-lumba lain dalam kelompok akan membentuk lingkaran di sekelilingnya. Bayi lumba-lumba yang baru lahir akan dibantu oleh sang induk dibawa ke permukaan agar bisa menghirup udara. Lumba-lumba betina biasanya akan melahirkan sekitar setiap 4 atau 5 tahun. Mereka memilih merawat anak-anaknya terlebih dahulu hingga cukup mandiri, sebelum mengandung anak berikutnya. Seekor lumba-lumba mampu memiliki hingga 11 anak dalam seumur hidup mereka, dan masih dapat kawin hingga usia di atas 40 tahun. Harapan hidup lumba-lumba jantan adalah 40 tahun, dan 50 tahun untuk betina.
lahir.jpg







BAB IV
KESIMPULAN
1.      Lumba-lumba adalah salah satu makhluk mamalia yang hidup di air yang anatomi luarnya seperti ikan pada umumnya tapi anatomi dalam seperti mamalia
2.      Sulit membedakan antara lumba-lumba jantan dengan lumba-lumba betina karena organ urogenitalnya sama-sama terletak di dalam tubuh
3.      Organ urogenital (penis) pada lumba-lumba berbeda dengan alat kelamin pada mamalia umumnya karena letaknya yang berada di internal tubuh
4.      lumba-lumba memiliki sistem  perkawinan  poligini di mana laki-laki bersaing dengan satu sama lain untuk akses ke betina, dan sejumlah relatif kecil dari laki-laki mendominasi mungkin Sire sebagian besar muda.




           


 











BAB V
DAFTAR PUSTAKA

Weber H.H & H.V Thurman. 1991. Marine Biology. Harper Collins Publisher, Inc
Purnomo, F.S. 2001. Pola distribusi lumba lumba stenella spp. Di prairan pantai lovina, Kab. Buleleng. Bali Utara. Sripsi IPB. Bogor.
Evans, P. G. H. 1987 The Natural history of whales and dolphins. Chistophes helm publication. Ltd. London. Uk.


3 komentar:

  1. Lumba-lumba adalah mamalia laut yang sangat cerdas, selain itu sistem alamiah yang melengkapi tubuhnya sangat kompleks. Sehingga banyak teknologi yang terinspirasi dari lumba-lumba. Mamalia Laut Salah satu contoh adalah kulit lumba-lumba yang mampu memperkecil gesekan dengan air, sehingga lumba-lumba dapat berenang dengan sedikit hambatan air. Hal ini yang digunakan para perenang untuk merancang baju renang yang mirip kulit lumba-lumba.

    BalasHapus
  2. Iii makasi yaah artikelnyaa! Sangat berguna sekalii, sukses selaluu!

    BalasHapus