KATA PENGANTAR
Puji
syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya sehingga saya berhasil
menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya
untuk nilai formatif tugas yang berjudul ‘Reproduksi Lumba-lumba’
Makalah ini berisikan tentang proses yang terjadi selama proses reproduksi lumba-lumba , cara kawin lumba-lumba serta kelahiran lumba-lumba
Makalah ini berisikan tentang proses yang terjadi selama proses reproduksi lumba-lumba , cara kawin lumba-lumba serta kelahiran lumba-lumba
Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang reproduksi pada lumba –lumba . Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna karena kesempurnaan hanya milik Allah swt
Akhir kata saya mengharapkan semoga penulisan yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua para pembaca, khususnya penulis saya sendiri . Tidak lupa, saya mengharapkan kritik dan saran saya bisa membuat karya tulis yang lebih baik dari sebelumnya.
Jakarta
8 April , 2013
Fakhrur rahman
Fakhrur rahman
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................
1
DAFTAR ISI....................................................................................................................
2
BAB 1: PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..............................................................................................
3
1.2 Identifikasi masalah......................................................................................
3
1.3 Tujuan............................................................................................................
3
BAB II: TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………………...
4
BAB III : PEMBAHASAN.............................................................................................
5
3.1 Sistem Reproduksi Lumba-lumba..................................................................
5
3.2 Sistem perkawinan lumba-lumba...................................................................
6
3.3 Siklus hidup lumba-lumba...............................................................................
7
BAB IV : KESIMPULAN .............................................................................................. 10
BAB V : DAFTAR PUSTAKA……………………………………………................. 11
BAB
l
PENDAHULUAN
1.1 Latar
belakang
Sebagai
makhluk hidup yang ada di darat maupun di laut pasti mempunyai system
reproduksi demi melestarikan keturunan mereka salah satunya adalah mamalia yang
hidup di laut yang Kingdom: animalia, filum:Chordata, kelas:mamalia,
ordo:Certacea, subordo:certaceti, family: Delphinidae, Genus: Tursiops,
Spesies: truncates, yaitu Lumba-lumba.
Lumba-lumba adalah mamalia
laut yang sangat cerdas,
selain itu sistem alamiah yang melengkapi tubuhnya sangat kompleks. Sehingga
banyak teknologi
yang terinspirasi dari lumba-lumba. Salah satu contoh adalah kulit lumba-lumba
yang mampu memperkecil gesekan dengan air, sehingga lumba-lumba dapat berenang
dengan sedikit hambatan air.
Hal ini yang digunakan para perenang
untuk merancang baju renang yang mirip kulit
lumba-lumba.
1.2 Identifikasi
masalah
Bagaimana
kah sistem reproduksi lumba-lumba
Bagaimana
perkawinan lumba-lumba
1.3 Tujuan
Mengetahui
sistem reproduksi lumba-lumba
Mengetahui
cara perkawinan lumba-lumba
BAB
ll
TINJAUAN PUSTAKA
Cetacean merupakan istilah
golongan mamalia laut yang masuk kedalam ordo Cetacea.Ordo Cetacea mempunyai
dua sub-ordo yaitu Mysticeti dan Odontoceti, sub-ordo Mysticeti termasuk
didalamnya adalah paus baleen, dan subordo Odontoceti termasuk
didalamnya paus bergigi dan lumba-lumba (FAO & UNEP 1994). Kata cetacean berasal dari bahasa Latin cetus artinya hewan laut besar dan
bahasa Yunani ketos artinya
monster laut. Cetacean termasuk
hewan berdarah panas, memiliki temperatur tubuh sama dengan manusia, bernapas
dengan paru-paru, kaki depan dimodifikasi menjadi flipper atau sirip ventral,
kaki belakang absen, mata dan telinga kecil, tulang kepala terbentuk
dengan lubang hidung/ nostril dibagian
dorsal kepala dengan satu blowhole (FAO
& UNEP 1994), dan ekor yang disebut fluke
(Webber & Thurman 1991).
Berbeda
dengan ikan pada umumnya, cetacean mendorong
tubuhnya dengan menggerakkan ekornya secara perlahan, dengan gerakan naik dan
turun (Leach 2009).
Menurut FAO & UNEP
(1994) semua cetacean memiliki
bentuk tubuh yang hampir sama menyerupai torpedo (streamline), sirip ventral (flipper) seperti dayung pipih, tengkorak yang memanjang, lubang
di dorsal nasal (blowhole),
lapisan blubber, organ
reproduksi internal, derivat tulang dalam bentuk ekor (fluke) dan sirip dorsal, dan rambut.
Walaupun
anatomi eksterior cetacean
menyerupai ikan tetapi anatom internal seperti pada mamalia di daratan. Sirip ventral /flipper merupakan bagian tulang
lengan dan tangan yang tereduksi.Tulang pelvis rudimenter dan kaki belakang
absen.
BAB III
PEMBAHASAN
Lumba –lumba adalah makluk mamalia yang
hidup di air ,ditandai dengan adanya sepasang kelenjar susu terletak di bagian
perut. Lumba-lumba betina dapat mempertahankan kemampuan menyusi mereka bahkan
setelah kehilangan kemampuan untuk membuat bayi.
3.1 sistem reproduksi
Lumba-lumba
Urogenital
adalah suatu sistem organ dalam tubuh yang berkaitan dengan sistem urin/kencing
dan sistem genital/reproduksi. Pada umumnya organ urogenital mamalia jantan
dapat dilihat secara langsung. Tapi beberapa jenis seperti kelompok
cetacea ( lumba-lumba) memiliki struktur yang berbeda.
Organ
urogenital jantan mamalia akan berakhir di suatu organ kopulasi yang disebut
penis. Sedangkan pada lumba-lumba jantan
organ urogenital jantannya terdapat didalam tubuh, berbeda dengan pada
manusia dan mamalia pada umumnya yang tergantung diluar tubuh. Penis pada
kelompok cetacea terdapat didalam celah urogenital yang hanya keluar jika musim
kawin tiba. Penis cetacea mampu masuk kedalam tubuhnya karena penisnya dapat
digulung dengan rapi.
Alat reproduksi lumba-lumba jantan
Bukan
hanya jantan, organ urogenital betinanya juga terdapat didalam tubuh, sehingga
pada kelompok cetacea ini agak sulit membedakan jantan betina secara langsung.
Sama dengan jantan, organ muara urogenital betina terdapat didalam celah
urogenital yang hanya saja pada betina celah ini memanjang hingga anusnya.
Perbedaan lumba-lumba jantan dan betina
Sifat
seksual pada lumba lumba tandai dengan adanya organ yang secara langsung
berhubungan dengan proses reproduksi, yaitu
a.
Testis
dengan pembuluhnya pada jantan
b. Ovarium dan pembuluhnya pada betina
Ukuran
Testis pada lumba-lumba jantan dewasa sekitar
31,9 cm dan 11,6 cm lebar dan 3,3% dari total massa tubuh. Ukuran
relatif testis menunjukkan sistem perkawinan multimale dengan persaingan
sperma. Pria mencapai kematangan seksual pada 7 tahun dan panjang tubuh 170-175
cm diperkirakan.
Reproduksi
betina pada lumba lumba memiliki kanton ovarium yang mendalam,
dalam ovarium mysticetes lebih terkena rongga tubuh Janin biasanya
berkembang di salah satu tanduk Ovarium . Wanita berovulasi di kedua ovarium, meskipun ovarium kiri
jatuh tempo lebih awal dari kanan.. Wanita dewasa di usia 5-8 tahun dan panjang
tubuh 164-169 cm. Siklus reproduksi diperkirakan 2 tahun, tanpa musiman
ditandai ovulasi atau waktu kelahiran. Kehamilan sekitar 12 bulan, laju
pertumbuhan janin 9 cm / bulan, dan panjang saat lahir diperkirakan 92,2 cm.
Lumba-lumba Betina yang lebih tua dari 25 tahun ovariumnya sudah tidak
berfungsi lagi.
3.2 Sistem perkawin lumba-lumba
Reproduksi lumba-lumba dimulai dengan keseluruhan ritual bagaimana
pasangan lumba-lumba pertama kali bertemu. Lumba-lumba paling sering melakukan
perkawinan selama musim semi dimana antara jantan-betina menghabiskan sebagian
besar waktu itu untuk
bercumbu. Ketika terjadi kopulasi,
lumba-lumba jantan menyentuh bagian belakang
lumba- lumba betina dengan organ seksnya selama beberapa menit, lalu
menungganginya dari belakang. Setelah itu, lumba-lumba kawin kira-kira
seperti mamalia lain melakukan perkawinan. Lumba-lumba termasuk salah satu
diantara hewan lainnya yang paling tinggi tingkat seksualitasnya dan tidak
monogami. Ketika terangsang, lumba-lumba jantan kawin beberapa kali dalam satu jam dengan betina yang sama, tapi
tidak selalu. Walaupun begitu, setelah perkawinan, lumba-lumba sibuk
berenang dan lumba-lumba betina biasanya bergantung pada [pod = kelopak;
polong] mereka untuk melindungi bayinya. Lumba-lumba betina biasanya membantu
mengurus bayi dari lumba-lumba lainnya dan bertindak seperti bidan.
Perkawinan
lumba-lumba
Sistem Perkawinan Jantan dan betina sesame pasangannya dari perut ke
perut, dan kedua jenis kelamin mungkin memiliki banyak pasangan selama
hidupnya.
Data genetik
dan perilaku yang dikumpulkan dari studi selama bertahun-tahun menunjukkan
bahwa lumba-lumba
memiliki sistem
perkawinan poligini di mana laki-laki bersaing dengan
satu sama lain untuk akses ke betina, dan sejumlah relatif kecil dari laki-laki
mendominasi mungkin Sire sebagian besar muda.
3.3
Siklus hidup lumba-lumba
Bayi
Bayi lumba-lumba (juga disebut calf) lahir setelah masa hamil 11-12 bulan.
Bayi lumba-lumba (juga disebut calf) lahir setelah masa hamil 11-12 bulan.
Remaja
Setelah berumur 3-6 tahun, lumba-lumba remaja akan memutuskan jalan hidup mereka sendiri untuk tetap dalam kawanan induknya atau meninggalkan induk dan kawanannya.
Setelah berumur 3-6 tahun, lumba-lumba remaja akan memutuskan jalan hidup mereka sendiri untuk tetap dalam kawanan induknya atau meninggalkan induk dan kawanannya.
Dewasa
Saat usia 5-13 tahun, lumba-lumba betina dewasa akan kembali ke kelompok di mana mereka dilahirkan. Kawanan lumba-lumba juga dikenal dengan nama pod, untuk kawanan dengan jumlah ratusan lumba-lumba di dalamnya sering disebut dengan superpod. Lumba-lumba mencapai kematangan seksual pada usia sekitar 7-12 tahun untuk betina dan 10-15 tahun untuk jantan.
Saat usia 5-13 tahun, lumba-lumba betina dewasa akan kembali ke kelompok di mana mereka dilahirkan. Kawanan lumba-lumba juga dikenal dengan nama pod, untuk kawanan dengan jumlah ratusan lumba-lumba di dalamnya sering disebut dengan superpod. Lumba-lumba mencapai kematangan seksual pada usia sekitar 7-12 tahun untuk betina dan 10-15 tahun untuk jantan.
Lumba-lumba jantan dewasa senang
bergaul dan bergerak di antara betina. Mereka bebas dari tanggung jawab dan
hanya berkelana, satu-satunya peran yang mereka mainkan adalah kawin. Sedangkan
betina dewasa berperan utama dalam semua keputusan, terutama dalam melindungi
dan memberi makan anak-anak mereka.
MasaKawin
Sekitar usia 12 tahun, lumba-lumba jantan akan mencari pasangan untuk berkembang biak. Mereka terkadang terlibat dalam tindakan agresi sebagai bentuk persaingan memperebutkan betina. Musim kawin biasanya terjadi selama musim semi. Lumba-lumba akan menjajaki masa perkenalan dengan pasangan selama berhari-hari. Pada masa ini, pasangan akan terlihat selalu berenang bersama dan saling membelai dengan sirip mereka. Proses kawin berlangsung sangat cepat, biasanya dalam hitungan detik.
Sekitar usia 12 tahun, lumba-lumba jantan akan mencari pasangan untuk berkembang biak. Mereka terkadang terlibat dalam tindakan agresi sebagai bentuk persaingan memperebutkan betina. Musim kawin biasanya terjadi selama musim semi. Lumba-lumba akan menjajaki masa perkenalan dengan pasangan selama berhari-hari. Pada masa ini, pasangan akan terlihat selalu berenang bersama dan saling membelai dengan sirip mereka. Proses kawin berlangsung sangat cepat, biasanya dalam hitungan detik.
ProsesKelahiran
Tidak seperti mamalia darat, proses kelahiran lumba-lumba dimulai dengan ekor keluar terlebih dahulu. Hal ini dikarenakan jika kepala yang keluar pertama, tidak akan cukup waktu untuk sang bayi mencapai permukaan untuk bernapas. Proses kelahiran lumba-lumba memakan waktu sekitar 3 jam, dan selama proses ini akan ada darah, yang akan memancing pemangsa seperti hiu untuk mendekat. Untuk melindungi induk lumba-lumba saat melahirkan, lumba-lumba lain dalam kelompok akan membentuk lingkaran di sekelilingnya. Bayi lumba-lumba yang baru lahir akan dibantu oleh sang induk dibawa ke permukaan agar bisa menghirup udara. Lumba-lumba betina biasanya akan melahirkan sekitar setiap 4 atau 5 tahun. Mereka memilih merawat anak-anaknya terlebih dahulu hingga cukup mandiri, sebelum mengandung anak berikutnya. Seekor lumba-lumba mampu memiliki hingga 11 anak dalam seumur hidup mereka, dan masih dapat kawin hingga usia di atas 40 tahun. Harapan hidup lumba-lumba jantan adalah 40 tahun, dan 50 tahun untuk betina.
Tidak seperti mamalia darat, proses kelahiran lumba-lumba dimulai dengan ekor keluar terlebih dahulu. Hal ini dikarenakan jika kepala yang keluar pertama, tidak akan cukup waktu untuk sang bayi mencapai permukaan untuk bernapas. Proses kelahiran lumba-lumba memakan waktu sekitar 3 jam, dan selama proses ini akan ada darah, yang akan memancing pemangsa seperti hiu untuk mendekat. Untuk melindungi induk lumba-lumba saat melahirkan, lumba-lumba lain dalam kelompok akan membentuk lingkaran di sekelilingnya. Bayi lumba-lumba yang baru lahir akan dibantu oleh sang induk dibawa ke permukaan agar bisa menghirup udara. Lumba-lumba betina biasanya akan melahirkan sekitar setiap 4 atau 5 tahun. Mereka memilih merawat anak-anaknya terlebih dahulu hingga cukup mandiri, sebelum mengandung anak berikutnya. Seekor lumba-lumba mampu memiliki hingga 11 anak dalam seumur hidup mereka, dan masih dapat kawin hingga usia di atas 40 tahun. Harapan hidup lumba-lumba jantan adalah 40 tahun, dan 50 tahun untuk betina.
BAB IV
KESIMPULAN
1. Lumba-lumba adalah salah satu
makhluk mamalia yang hidup di air yang anatomi luarnya seperti ikan pada
umumnya tapi anatomi dalam seperti mamalia
2. Sulit membedakan antara lumba-lumba
jantan dengan lumba-lumba betina karena organ urogenitalnya sama-sama terletak
di dalam tubuh
3. Organ urogenital (penis) pada
lumba-lumba berbeda dengan alat kelamin pada mamalia umumnya karena letaknya
yang berada di internal tubuh
4. lumba-lumba memiliki sistem
perkawinan poligini di mana laki-laki bersaing dengan
satu sama lain untuk akses ke betina, dan sejumlah relatif kecil dari laki-laki
mendominasi mungkin Sire sebagian besar muda.
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
Weber H.H & H.V
Thurman. 1991. Marine Biology. Harper Collins Publisher, Inc
Purnomo, F.S. 2001. Pola distribusi
lumba lumba stenella spp. Di prairan pantai lovina, Kab. Buleleng. Bali Utara.
Sripsi IPB. Bogor.
Evans, P. G. H. 1987 The Natural
history of whales and dolphins. Chistophes helm publication. Ltd. London. Uk.
hay
BalasHapusLumba-lumba adalah mamalia laut yang sangat cerdas, selain itu sistem alamiah yang melengkapi tubuhnya sangat kompleks. Sehingga banyak teknologi yang terinspirasi dari lumba-lumba. Mamalia Laut Salah satu contoh adalah kulit lumba-lumba yang mampu memperkecil gesekan dengan air, sehingga lumba-lumba dapat berenang dengan sedikit hambatan air. Hal ini yang digunakan para perenang untuk merancang baju renang yang mirip kulit lumba-lumba.
BalasHapusIii makasi yaah artikelnyaa! Sangat berguna sekalii, sukses selaluu!
BalasHapus